Baru-baru ini beredar informasi di media sosial mengenai PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) yang membuka lowongan kerja. Dikabarkan, kawasan industri di Morowali tersebut tengah mencari pekerja baru untuk ditempatkan di 23 posisi.
Dan tertulis pula dalam poster lowongan kerja tersebut bahwa segala dokumen atau berkas lamaran kerja dikirimkan ke email [email protected].
Benarkan PT IMIP Membuka Lowongan Pekerjaan?
Melansir dari banggai.pikiran-rakyat.com, setelah ditelusuri, PT IMIP hanya membuka rekrutmen yang digelar secara offline pada Oktober 2021. Karena digelar offline, pelamar diminta untuk datang di kantor PT IMIP pada waktu yang telah ditentukan.
Dan posisi yang dibutuhkan hanya diperuntukkan yang bekerja sebagai operator alat berat. Hal ini tidak sesuai dengan informasi yang beredar di media sosial.
PT IMIP, menanggapi informasi yang beredar kemudian merilis pernyataan resmi melalui akun Instagram resminya, yaitu @officialimip pada (10/10/2021).
Perusahaan mengunggah foto surat yang seolah-olah dibuat oleh IMIP, lalu membelinya dengan tulisan HOAX.
“AWAS PENIPUAN LOKER !!! Postingan ini merupakan salah satu contoh upaya penipuan yg diduga dilakukan pihak2 yg tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan PT IMIP.” tulis PT IMIP di unggahan Instagram-nya.
PT IMIP juga kemudian mengimbau kepada para pelamar untuk berhati-hati atas info lowongan kerja yang mengatasnamakan PT IMIP, “Loker imip yg asli hanya di umumkan di akun IG official imip, fanspage FB official imip, akun youtube official imip dan akun twitter official imip,”
Lebih lanjut pengumuman resmi dari PT IMIP mengatakan bahwa dalam setiap lowongan kerja, perusahaan tidak pernah mencantumkan nomor WhatsApp atau telepon yang bisa dihubungi oleh pelamar, “Kami juga tidak pernah mencantumkan nomor WA atau telepon dalam pengumuman loker kami. Waspadalah !!!”
Kabar bohong seperti ini kerap dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan PT IMIP. Sebagai pengguna media sosial, ada baiknya berhati-hati dengan informasi-informasi yang sejenis ini dan selalu melakukan cek fakta terlebih dahulu, terlebih jika sampai diminta berkas atau dokumen berisikan data-data pribadi.
Discussion about this post