Rehabilitasi mangrove menjadi bagian dari program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan karena melihat hutan mangrove di Indonesia banyak yang rusak. Dengan ini pemerintah komitmen rehabilitasi lahan mangrove seluas 250.000 di Indonesia. Dan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) termasuk salah satu yang terus mendukung program rehabilitasi mangrove ini.
IMIP mulai menanam mangrove dari tahun 2018, seiring dengan program rehabilitasi 250.000 lahan mangrove di Indonesia. IMIP menanam telah lebih dari 20.000 bibit mangrove dan juga menyiapkan lahan 30 ribu ha untuk rehabilitasi. Hal ini dikonfirmasikan oleh Koordinator Divisi Komunikasi dan Hubungan Media PT IMIP, Dedy Kurniawan.
Kemudian pada Minggu (12/12), PT IMIP yang bekerja sama dengan berbagai pihak di Morowali kembali tanam 1.750 pohon mangrove di Desa Fatufia, di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Dalam aksi tanam pohon mangrove ini, PT IMIP bergabung bersama Organisasi Pencinta Lingkungan Hidup (OPLH) Agathis turut melibatkan elemen masyarakat sekitar dari mulai organisasi pemuda, mahasiswa politeknik, hingga masyarakat yang peduli terhadap isu lingkungan seperti KKPG (Komunitas Karyawan Pendaki Gunung), Pejalan Morowali, Gondrong Morowali, Babinsa Desa Fatufia, dan personel Polsek Bahodopi.
Ketua OPLH Agathis, Dinul Nugraha menguraikan manfaat dari penanaman mangrove selain untuk mengantisipasi dan memitigasi perubahan iklim yaitu diantaranya melindungi pantai dari abrasi, menghambat intrusi air, memperbaiki lingkungan pesisir, memperbaiki habitat di pantai dan mengurangi energi gelombang.
“Bersamaan dengan Milad OPLH Agathis yang ke-3 tahun ini, kami mengambil tema “sinergi, eksistensi untuk lestari”, dengan tujuan bersama dengan seluruh stakeholder yang ada dapat melestarikan lingkungan untuk kepentingan kita bersama,” jelasnya.
Mewakili manajemen PT IMIP, Koordinator Community Development (Comdev-CSR), Raden Tommy A Prayogo mengatakan dalam upaya pelestarian lingkungan, PT IMIP biasa berkolaborasi dengan beberapa organisasi lingkungan yang ada di Morowali. Hal ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat di Morowali tentang pentingnya mangrove bagi kehidupan.
Lebih lanjut, upaya pemeliharaan mangrove merupakan langkah penting bagi Indonesia untuk mencegah perubahan iklim, sehingga masyarakat dan makhluk hidup yang ada di pesisir Morowali bisa bertahan dengan perubahan iklim.
“Sejatinya, perusahaan akan terus hadir di aksi-aksi positif seperti ini. Karena kita punya mimpi yang sama, menjadikan daerah kita, lingkungan kita lebih baik lagi,” urai Tommy.
Discussion about this post